Home » , » Mitos Seputar Baterai Laptop dan Smartphone yang Perlu Kamu Tau

Mitos Seputar Baterai Laptop dan Smartphone yang Perlu Kamu Tau

Posted by ProsesorKita on Jumat, 11 Januari 2019


Assalamualaikum Wr. Wb.

apa kamu pernah dengar kalau baterai smartphone dan laptop(yang bisa dilepas) harus dicabut saat penuh, atau malah saat penggunaan harus dicharge terus agar maksimal peformanya (itumah laptop gaming hadeuh..)

yah banyak lagi yang terkadang tak kita sadari cuma mitos, maka dari itu ProsesorKita akan membahas mitos-mitos seputar baterai....

Melepas baterai saat sedang di charge

Pernahkah kamu disuruh melepas baterai saat kabel charger tersambung ke arus listrik. Katanya biar daya baterai tidak terus-menerus terisi sehingga bisa lebih awet nantinya.

Hal ini bisa dipastikan bahwa melepas baterai saat menge-charge laptop adalah mitos. Hal ini justru berbahaya bagi komponen laptop yang sensitif terhadap arus listrik. Sebut saja, CPU, hard disk, dan sebagainya. Secara tidak sadar, hal itu bisa mengurangi umur laptop.

Lagipula, ini juga mencegah hal-hal tak diinginkan pada pekerjaan yang sedang dilakukan dengan laptop. Misalnya, kamu sedang membuat Logo dengan AI, tapi tiba-tiba listrik di kosan mati dan pekerjaanmu belum tersimpan. Tidak mau ‘kan jika harus ulang mendesain dari awal?


Suhu panas dan dingin bisa merusak baterai

Suhu Panas dan Dingin Dapat Merusak Baterai Suhu panas sebenarnya tidak akan merusak baterai, namun lebih tepatnya hanya mengurangi kapasitasnya. Hal ini berlaku untuk semua baterai, baik itu baterai smartphone maupun laptop.

Selain panas, suhu dingin yang ekstrim juga dapat mengurangi kapasitas sebuah baterai. Maka dari itu simpanlah laptop Anda di tempat yang memiliki suhu stabil, jangan terlalu dingin ataupun terlalu panas apalagi hingga terpapar sinar matahari.


Mencharge baterai tunggu saat benar-benar kosong

Kalau kamu adalah pengguna laptop dengan baterai NiMH dan NiCd (perhatikan spesifikasi laptop-mu), kamu memang harus benar-benar mengosongkan baterai sebelum kembali mengisi dayanya. Sebab, kedua jenis baterai ini memiliki memory effect.

Memory effect adalah suatu efek pada baterai yang membuat daya kapasitas baterai berkurang jika tidak diisi dari keadaan baterai benar-benar kosong. Sebagai contoh, kamu sudah mencabut baterai charger saat masing 80 persen. Nah, saat pengisian berikutnya, baterai akan menganggap bahwa 80 persen itu sudah penuh atau mencapai 100 persen.

Meski begitu, sekarang sudah banyak laptop yang menggunakan baterai Li Ion dan Li-Po. Kalau status baterai sudah menyentuh 15 atau 20 persen, itu tandanya kamu harus segera menge-charge-nya. Jangan biarkan baterai benar-benar kosong karena hal tersebut bisa memengaruhi umur baterai laptop kamu.


Memasang baterai yang tersambung ke listrik bias meledak

Lagi-lagi, ini juga mitos. Kalau kamu perhatikan, jika daya baterai laptop sudah terisi 100 persen, akannada notifikasi pada ikon baterai di taskbar yang menuliskan “plugged in, not charging”.Artinya, laptop akan memutus arus listrik jika daya baterai sudah terisi penuh alias 100 persen.

Namun, jika baterai laptop memang sudah terisi penuh, lebih baik lepaskan saja kabel charger-nya. Hitung-hitung kamu bisa menghemat listrik. 


Sering bermain game tidak berpengaruh kepada baterai

Jika kamu suka bermain game, sangat disarankan untuk bermain game di komputer atau laptop gaming, seperti Alien Ware, Asus Rog, dan sebagainya.

Mengapa? Game terhitung sebagai aplikasi berat yang tak hanya mampu memengaruhi kinerja prosesor, tapi juga daya tahan baterai. Kalau sering bermain game di laptop biasa, baterai akan cepat terkuras. Hal ini bisa membuat baterai jadi cepat aus atau soak.

Thanks for reading & sharing ProsesorKita

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar